THE PET-HUMAN CONNECTION
- Menua Bersama - March 20, 2021
- JANGAN LAGI - July 15, 2020
- TERTINGGAL - July 10, 2020
Pernahkah Anda mendengar bahwa kehadiran hewan ditengah-tengah manusia bisa menyembuhkan?Atau mungkin ada Rumah Sakit di Indonesia yang memperbolehkan hewan di ruang perawatan?
Sejauh ini di Indonesia, proses terapi yang melibatkan hewan peliharaan masih sangat jarang dilakukan. Bahkan, peraturan Rumah sakit di Indonesia seringkali melarang seseorang membawa hewan peliharaan ke Rumah Sakit.
Mengapa hewan dibutuhkan selama masa penyembuhan?
Dilansir dari National Institute of Health di Amerika Serikat, hewan peliharaan mampu membantu manusia dalam menurunkan stres, meningkatkan kesehatan jantung, dan sangat bermanfaat bagi anak-anak dalam mempertahankan emosional dan kemampuan bersosialisasi. Interaksi dengan hewan terbukti dapat menurunkan kadar kortisol (hormon stres) serta tekanan darah. Keberadaan hewan dapat membuat manusia menurunkan rasa kesepian, meningkatkan perasaan akan keberadaan dukungan sosial dan meningkatkan mood yang positif (1).
Hewan apa saja yang bermanfaat sebagai Pet Therapy?
Konsep terapi bersama hewan secara modern pertama kali diperkenalkan oleh Dr Boris Levinson pada konferensi the American Psychlogical Association tahun 1961 terkait efek dari keberadaan hewan yaitu anjing selama proses terapi (2). Beberapa penelitian oleh para ahli menyebutkan hewan yang dapat membantu manusia mempertahankan kesehatan fisik dan mental antara lain ikan, marmot, anjing dan kucing.
Gangguan kesehatan yang terbukti berhasil melibatkan hewan
Telah banyak gangguan kesehatan berupa stress dan kecemasan yang membaik ketika melibatkan hewan sebagai penghibur bagi seseorang yang sakit khususnya hewan anjing. Tentunya hal ini sangat sering dilakukan di luar negeri, bahkan anjing sangat diijinkan untuk memasuki kawasan Rumah Sakit atau Rumah Perawatan Lansia. Keterlibatan anjing bagi anak dengan hiperaktif akan meningkatkan fokus perhatian dan menurunkan kebiasaan buruk setelah terapi selama 12 minggu. Anak dengan autis yang diberikan kesempatan untuk berinteraksi dengan marmut juga menunjukkan penurunan tingkat kecemasan dan memiliki interaksi sosial yang lebih baik (1).
Manfaat pet therapy sangat dipercaya mampu meminimalkan trauma psikologis terutama bagi anak-anak. Tekanan psikologis dapat menurun ketika terjadi interaksi antara hewan dan anak karena hewan dapat memberi respon jika dibandingkan dengan anak yang bermain dengan boneka.
Seseorang yang memelihara ikan dalam akuarium seringkali merasa memiliki keterikatan dengan ikan yang dipelihara. Ketika merasa dekat dengan peliharaannya, seseorang akan merasa cemasnya berkurang, toleransi terhadap nyeri meningkat dan meningkatkan selera makan terutama bagi pasien demensia. Menyaksikan gerakan ikan yang berenang dapat menjadi distraksi (pengalihan) dari gangguan psikologis yang dialami (3).
Apakah Pet Therapy telah terjamin keamanannya?
The Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa beberapa hewan peliharaan meskipun tampak sangat sehat namun sangat mungkin membawa kuman yang justru dapat mengganggu kesehatan manusia. Penyakit yang didapatkan manusia dari hewan disebut dengan zoonotic. Namun, kondisi seperti ini masih dapat diantisipasi ketika kita merasa memang sangat membutuhkan kehadiran hewan peliharaan (4).
Tips dalam menerapkan Pet Therapy
1. Pilihlah hewan yang tepat
Hindari memelihara hewan reptil ketika ada anak usia kurang dari 5 tahun, lansia atau ibu hamil, karena reptil mempunyai risiko tinggi menyebarkan kuman. Hindari memelihara kucing bagi ibu hamil karena kucing dapat membawa parasit penyebab toxoplasmosis.
2. Jaga kebersihan tangan
Seringlah mencuci tangan terutama setelah memegang hewan peliharaan, setelah memberi makan, setelah membersihkan area hewan tersebut maupun setelah menyentuh barang-barang yang biasa tersentuh olehnya.
3. Pastikan kesehatan hewan peliharaan Anda
Apapun hewan yang menjadi pilihan Anda, kesehatan hewan akan sangat penting bagi kesehatan Anda sekeluarga. Menjaga kebersihan area hewan beserta tempat makan dan minumnya menjadi syarat utama. Kenalilah tanda-tanda gangguan kesehatan pada hewan Anda, bila perlu lakukan pemeriksaan rutin.
4. Ajarkan anggota keluarga tentang cara berinteraksi
Orang tua harus ekstra berhati-hati ketika memiliki anak kecil dalam rumah. Pentingnya menjaga kebersihan dan cara-cara berinteraksi sangatlah penting untuk menjaga keluarga Anda tetap aman.
Bagaimana? Apakah Anda sudah siap memilih hewan peliharaan bagi keluarga?
Saya yakin tulisan ini akan memberi lebih banyak manfaat jika Anda membagikannya ke media sosial yang Anda punya. Jangan lupa tinggalkan like dan comment sebagai masukan untuk artikel selanjutnya. Terima kasih. Salam hangat.
DAFTAR PUSTAKA
- National Institutes of Health. The Power of Pets [Internet]. NIH News in Health. 2018 [cited 2020 Jul 2]. Available from: https://newsinhealth.nih.gov/2018/02/power-pets
- Bachi K, Parish-Plass N. Animal-assisted psychotherapy: A unique relational therapy for children and adolescents. Clin Child Psychol Psychiatry. 2017;22(1):3–8.
- Clements Id H, Valentin S, Jenkins N, Rankin J, Baker JS, Gee N, et al. The effects of interacting with fish in aquariums on human health and well-being: A systematic review. 2019 [cited 2020 Jul 2]; Available from: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0220524
- Centers for Disease Control and Prevention. About Pets & People [Internet]. Healthy Pets, Healthy People. 2019 [cited 2020 Jul 2]. Available from: https://www.cdc.gov/healthypets/health-benefits/index.html
Comments are closed.