- PBB RESTUI GANJA SEBAGAI TANAMAN OBAT - December 31, 2020
- MUTASI VIRUS CORONA (COVID-19) JENIS BARU - December 23, 2020
- DUNIA SIAP SAMBUT VAKSIN COVID-19 - December 21, 2020
Telah direview oleh dr. Febrina Ernawati
Mandi adalah kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan badan setelah seharian beraktivitas. Umumnya seseorang mandi sebanyak dua kali dalam satu hari. Hal ini diyakini dapat membantu membersihkan tubuh dari kotoran termasuk bakteri penyebab penyakit.
Bagi sebagian orang, mandi dua kali mungkin masih kurang. Apalagi bagi yang memiliki aktivtas tinggi di luar ruangan. Namun, tahukah Anda bahwa ternyata terlalu sering mandi malah bisa membuat sakit?
Terlalu Sering Mandi Merusak Mikroorganisme?
Menurut sebuah penelitian dari Genetic Science Centre di University of Utah, terlalu sering mandi bisa merusak mikrobiome pada kulit manusia. Yaitu sekumpulan bakteri, virus dan mikroba yang hidup di tubuh manusia.
Pada dasarnya, setiap manusia memiliki bakteri ‘baik’ di permukaan kulit dan beberapa organ lain. Bakteri baik ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit, bahkan tubuh secara keseluruhan. Dan terlalu sering mandi disebut justru akan mengganggu ekosistem mikroba tersebut dan menyebabkan penyakit.
Mengganggu keseimbangan bakteri bahkan disebut dapat menyakibatkan menurunnya sistem kekebalan tubuh, sehingga memicu terjadinya masalah pencernaan hingga gangguan pada jantung.
Dampak Terlalu Sering Mandi pada Kulit
Kulit manusia secara alami memproduksi minyak yang berguna untuk menjaga kelembaban kulit. Saat seseorang terlalu sering mandi, maka minyak alami ini akan hilang sehingga fungsinyapun ikut menghilang. Alhasil, sejumlah masalah kulit seperti rasa gatal, kulit kering, hingga gangguan eksim mungkin akan terjadi.
Apalagi jika Anda memilih untuk mandi menggunakan air hangat, atau air yang cenderung panas. Hal ini akan semakin meningkatkan kekeringan kulit. Saat kulit terlalu kering, tak hanya penampilan yang akan terganggu tapi kesehatan pun juga bisa berdampak.
Selain itu, Anda juga sebaiknya berhati-hati dalam memilih jenis sabun yang digunakan saat membersihkan tubuh. Sebagian orang mungkin akan memilih untuk menggunakan sabun antibakterial dengan harapan dapat ‘membasmi’ kuman secara menyeluruh. Penggunaan sabun dengan wewangian khusus pun tak kalah populer.
Sejumlah ahli mengatakan bahwa salah memilih produk saat mandi malah bisa menjadi hal yang merugikan. Sebab sabun dengan kandungan kimia tertentu mungkin bisa memicu gangguan keseimbangan bakteri dalam kulit. Pemakaian produk secara salah dan sembarang pun disebut sebagai salah satu penyumbang terbesar pada kulit kering dan iritasi yang terjadi.
Cuci Tangan Lebih Efektif daripada Mandi?
Alih-alih terlalu sering mandi, yang telah terbukti mengganggu keseimbangan bakteri pada kulit, mencuci tangan adalah hal yang cukup efektif. Rutin mencuci tangan setiap sebelum dan sesudah beraktivitas dapat membantu menghindari kontaminasi bakteri dan virus penyebab penyakit.
Selain dengan cuci tangan, sebenarnya tidak masalah untuk menjaga intensitas mandi setidaknya satu kali atau maksimal dua kali dalam satu hari. Namun penting untuk memperhatikan beberapa kebiasaan saat mandi untuk menjaga kesehatan kulit tetap terjaga.
Seperti tidak mandi dengan air yang terlalu panas yang bisa menyebabkan kulit kering dan pecah-pecah. Selain itu, pastikan durasi mandi dalam satu hari tidak terlalu lama. Normalnya, dibutuhkan waktu sekitar 3-5 menit untuk mandi dan membersihkan seluruh bagian tubuh. Pilihlah jenis sabun dan produk untuk mandi yang memang telah diuji dan cocok dengan kondisi kulit kamu. Hal ini akan menghindari terjadinya infeksi atau gangguan pada kuliat.
Hal lain yang tak kalah penting adalah hindari mengenakan handuk yang lembab setelah mandi. Artinya kita harus rutin mencuci dan menjemur handuk yang digunakan setelah mandi. Sebab handuk yang lembab merupakan tempat berkembang biaknya bakteri.
Semoga bermanfaat. Salam hangat