MUSIM EMBUN DI MATAMU

Didit Tri Putranto
Follow me
Latest posts by Didit Tri Putranto (see all)

Angin dingin kemarau berkabar
Pudarnya sebuah senyuman
Pada dinding malam berujar
Sepi dan menggigil

Sekuat tenaga memberi asa
Tabah akan patah
Rela layaknya tanah
Menyerap jatuh titik embun tanpa lelah

Ia bergumam perlahan
Hempaskan semua beban
Biarkan air kehidupan basuh keluh
Luruh dalam tunduk; khusyuk

Bondowoso, 26 September 2020

Baca juga :  HIKAYAT MULA SANG PENGAGUM